MAKALAH

ILMU BUDAYA DASAR

“MUSIK DAN LAGU DAERAH JAWA BARAT

 



 

Disusun Oleh :

Aprilian Prasetio (10220219)

Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar

Dosen : ELY SAPTO UTOMO

KELAS 1EA07

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS GUNADARMA

2020

 

 

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR.. iii

BAB I. 4

PENDAHULUAN.. 4

1.1.       Latar Belakang. 4

1.2.       Rumusan Masalah. 4

1.3.       Tujuan Penulisan. 4

BAB II 5

PEMBAHASAN.. 5

2.1.       Sejarah Perkembangan Alat Musik. 5

2.2.       Jenis-jenis Alat Musik Tradisional Daerah. 5

Alat Musik Tradisional Provinsi Jawa Barat. 6

1.Angklung. 6

2.Kecapi 6

3.Calung. 7

4.Celempung. 8

5.Kendang. 8

6.Tarawangsa. 9

7.Karinding. 9

8.Suling. 10

9.Rebab. 10

10.Arumba. 11

11.Jengglong. 11

12.Jentreng. 12

2.3.       LAGU DAERAH JAWA BARAT. 12

1. Cing Cangkeling. 12

2. Bubuy Bulan. 13

3. Tokecang. 13

4. Sapu Nyere Pegat Simpay. 14

5. Manuk Dadali 14

BAB III 14

PENUTUP. 14

3.1.       KESIMPULAN.. 14

3.2.       SARAN.. 15

DAFTAR PUSTAKA.. 15

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur Kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang atas rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Musik dan Lagu Daerah Jawa Barat”. Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar di Universitas Gunadarma.

Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna untuk khalayak ramai pada umumnya.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Ely Sapto Utomo. Selaku dosen Ilmu Budaya Dasar.

 

 

 

 

Depok, 12 Desember 2020

 

 

Penyusun

 


 

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1.      Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan jaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini sudah hampir punah. Pada umumnya masyarakat merasa gengsi dan malu apabila masih mempertahankan dan menggunakan budaya lokal atau budaya daerah. Kebanyakan masyarakat memilih untuk menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya modern daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru budaya daerah atau budaya lokallah yang sangat sesuai dengan kepribadian bangsanya. Mereka lebih memilih dan berpindah ke budaya asing yang belum tentu sesuai dengan keperibadian bangsa bahkan masyarakat lebih merasa bangga terhadap budaya asing daripada budaya yang berasal dari daerahnya sendiri.

Berdasarkan  permasalahan  tersebut di atas, penulis tertarik  untuk membahas  masalah  tersebut  yang dituangkan dalam sebuah  makalah dengan judul “Alat Musik Tradisional “.

1.2.      Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah yang akan penulis bahas dalam penuyusunan makalah ini ialah:

1.      Bagaimana sejarah perkembangan alat musik?

2.      Apa saja alat musik tradisional dari jawa barat?

3.      Apa peran alat musik bagi masyarakat?

1.3.    Tujuan Penulisan       

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1.    Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1.  Sejarah Perkembangan Alat Musik

Secara umum sejarah perkembangan musik dapat dibagi 2 yaitu periode : Zaman sebelum Masehi  dan Zaman sesudah Masehi

1.      Zaman sebelum Masehi (Zaman Antik )

Corak dan jenis alat musik pada zaman tidak banyak meninggalkan bukti sejarah sehingga sedikit diketahui manusia. sifat musiknya tergolong etis dan religius ,yaitu hanya untuk kepentingan upacara terhadap roh nenek monyang dan para dewa.

2.      Zaman sesudah Masehi (Zaman Baru )

Perkembangan musik di zaman ini dibagi atas tiga periode yaitu :

a)      Zaman Lama(tahun 1 sampai 1000)

Musik pada zaman ini umumnya digunakan untuk kepentingan ibadah kerohanian. Dengan menggunakan musik vocal satu suara.

b)      Zaman pertengahan (tahun1000 sampai 15000)

Pada zaman ini musik sudah mulai memasuki hal-hal yang bersifat keduniawian misalnya lagu dan nyayian.

c)      Zaman Aktual

Periode ini rentetan dari tahun 1500 sampai dengan sekarang yang dapat terbagi 4 yaitu :

1) Zaman Batok dan Rokokok

2) Zaman Romantik

3) Zaman seni Modern

4) Zaman Modren 

 

2.2.   Jenis-jenis Alat Musik Tradisional Daerah

     Indonesia adalah negara yang besar, negara yang kaya akan nilai budaya dan tradisi. Salah satu suku di Indonesia adalah suku Sunda yang berada di pulau Jawa, tepatnya di Jawa Barat. Suku Sunda juga memiliki kesenian tradisional yang khas dan beragam, selain itu suku Sunda memiliki alat musik tradisional seperti rebab, kecapi, karinding, angklung suling dll.



Alat Musik Tradisional Provinsi Jawa Barat

 

 

1.Angklung



 

Alat musik tradisional asal Jawa Barat yang satu ini pasti sudah gak asing lagi buat kita karna alat musik ini sangat populer terutama di dataran sunda, yap namanya adalah angklung. Angklung merupakan alat musik yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara digoyangkan.

 

Gak susah untuk memainkan angklung ini kamu bisa menghasilkan nada-nada dengan menggoyangkan bambu, nada-nada yang dikeluarkan menghasilkan susunan nada 2, 3, hingga 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil.

 

Masyarakat Indonesia terutama Jawa Barat patut bangga sebab angklung kini telah menjadi warisan budaya dunia yang telah diakui UNESCO sejak tahun 2010. Gak jarang pula para seniman memainkan alat musik tradisional ini di luar kota bahkan sampai ke luar negeri.

2.Kecapi



 

Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kecapi? pasti yang terpikirkan sama kamu pertama kali adalah buah. Eits, kecapi ini bukan buah loh. Tetapi, alat musik tradisional khas Jawa Barat.

 

Kecapi ini dimainkan dengan cara dipetik biasanya kecapi mengiringi tembang-tembang khas orang Sunda. Terdapat 2 jenis kecap yang pertama, kecapi indung dan kecapi anak. Perbedaan dari kedua jenis ini terletak pada ukuran dan jumlah senar yang ada pada kecapi tersebut.

 

Di Indonesia alat musik ini sudah tersebar luas dan memiliki nama-nama sesuai daerahnya masing-masing, seperti kasapi, kacaping, kutiapi, kacapi, dan sebagainya.



3.Calung



 

Alat musik dari bambu lainnya yaitu Calung. Calung merupakan alat musik tradisional khas Jawa Barat yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pukul khusus pada batang bilahan bambu untuk menghasilkan nada-nada merdu yang berbeda.

 

Calung terbagi menjadi 2 yaitu calung rantay dan calung jinjing. Selain sebagai alat musik, calung merupakan sebutan dari salah satu seni pertunjukan khas Sunda.



4.Celempung



 

Sama seperti angklung dan calung, celempung adalah alat musik khas sunda yang terbuat dari bambu yang dimainkan secara dipukul. Meskipun terbuat dari bambu tetapi celempung berbeda dengan calung, Celempung ini terbuat dari dari kulit bambu. Sedangkan, calung terbuat dari batang bambu.

 

Pukulan yang dilakukan pada kulit bambu menghasilkan suara yang tinggi dimana pada saat dimainkan dengan cara dipukul sembari salah satu tangan lain mengatur pengolahan suara dari badang celempung.



5.Kendang



Alat musik tradisional ini cukup terkenal sama seperti angklung, yaitu kendang yang terbuat dari kayu kelapa, cempepak, ataupun nangka yang dilapisi kulit hewan seperti kerbau atau kambing. Kendang sendiri dimainkan dengan cara di tepak atau dipukul.

 

Kamu pasti sering melihat alat musik ini biasanya di acara pernikahan adat sunda. Kendang bisa dimainkan secara individu maupun bersama dengan alat musik lainnya, kekuatan dan tempo pukulan lah yang menjadi kunci bagaimana suara yang akan dihasilkan dari kendang.



6.Tarawangsa



 

Mungkin bagi masyarakat Jawa Barat kata Tarawangsa sudah gak asing lagi, tetapi bagi yang diluar masyarakat tersebut terasa begitu asing. Tarawangsa merupakan alat musik tradisional khas Jawa Barat dimana dalam sejarah alat musik ini tercatat dalam naskah kuno pada abad ke-18 Sewaka Darma.

 

Tarawangsa dimainkan dengan cara digesek karna hanya memiliki 2 dawai, salah satu dawai sembari memetik dawai satunya untuk menghasilkan suara yang merdu. Tarawangsa dapat kamu temukan di beberapa daerah di Jawa Barat dan Banten.



7.Karinding



 

Karinding merupakan alat musik asal Jawa Barat, alat musik ini memiliki keunikan tersendiri karna dimainkan dengan cara diletakkan di bibir kemusian ditepuk bagian pemukulnya untuk menghasilkan nada. Karinding ini terbuat dari bambu ataupun pelepah pohon aren.

 

Alat musik ini gak memiliki nada yang tetap, semua tergantung dari penggunanya memainkan karinding ini. Bagi orang yang sudah mahir bermain karinding maka akan menghasilkan melodi yang indah.



8.Suling



 

Siapa sih yang gak tau alat musik satu ini? Suling merupakan alat musik tradisional khas Jawa Barat yang dimainkan dengan cara ditiup. Suling terbuat dari bambu kecil dimana terdapat 4 sampai 8 buah lubang yang befungsi sebagai pengatur nada.

 

Untuk menghasilkan nada atau melodi yang indah saat meniup tangan kamu juga mengatur dengan buka-tutup lubang suling. Dimana setiap lubang sama seperti tangga nada, sekarang ini suling sudah dimodifikasi menjadi alat musik modern.



9.Rebab



 

Rebab diyakini sudah ada di Indonesia pada abad ke 9 masehi yang dibawah oleh pedagang dari Timur Tengah. Rebab dimainkan dengan cara digesek sama seperti Tarawangsa. Namun, rebab memiliki 3 dawai dimana pada awalnya terbuat dari tembaga.

 

Kini rebab telah banyak dibuat dari bahan kayu dan sering dimainkan pada pertunjukan budaya di Jawa Barat dan diiringi dengan alat musik lainnya secara bersamaan.



10.Arumba



 

Arumba merupakan alat musik yang terbuat dari bambu. Arumba bukan termasuk alat musik tunggal tetapi gabungan dari beberapa alat musik yang terbuat dari bambu, seperti Angkung Solo, Gambang Melodi, Gambang Pengiring, Bass Lodong, dan juga Gendang. Arumba sering menjadi bagian dari pertunjukan kesenian budaya tradisional sunda.



11.Jengglong



 

Alat musik dari Jawa Barat lainnya yaitu Jengglong. Alat musik ini memiliki bentuk yang unik, karna disusun dan diikatkan dengan tali dimana Jengglong dibuat dari kuningan atau tembaga yang dimainkan dengan cara dipukul.

 

Untuk memainkannya pun perlu menggunakan alat pukul khusus biasanya alat pukul ini dilapisi dengan rajutan dari bahan dasar wol sehingga suara yang dihasilkan lebih lembut.



12.Jentreng



 

Jentreng alat musik tradisional khas Jawa Barat sekilas mirip dengan kecapi. Namun, sebenarnya jentreng sangat berbeda dengan kecapi karna ukuran jentreng lebih kecil dibandingkan kecapi. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipetik dan memiliki 7 buah senar.

2.3.   LAGU DAERAH JAWA BARAT

Membicarakan Jawa Barat, ingatan kita pasti tidak akan lepas dari kata “Bandung”, “Sunda”, atau “Peuyeum”. Segala ke-khas-an Tanah Sunda telah menjadi daya tarik tersendiri bagi orang untuk menelusuri kekayaan seni daerah barat Pulau Jawa ini.

Dari segala macam bentuk kesenian, di sini kita akan membahas tentang musik tradisional atau lagu daerah yang telah menjadi bagian dari ciri khas dari Provinsi Jawa Barat. Cukup banyak rupanya nama-nama seniman atau penulis lagu yang terlibat dari daftar judul lagu di bawah ini.

1. Cing Cangkeling

Cing Cangkeling adalah sejenis lagu permainan Sunda yang biasanya dilakukan oleh anak-anak untuk berhitung sebelum permainan kucing-kucingan atau permainan sentuh berlarian.

Secara sekilas, mungkin lagu ini seperti tidak ada maknanya. Namun ternyata, syair dalam lagu ini memiliki makna tersirat yang cukup dalam.

Lagu ini seperti menggambarkan perasaan atau isi hati manusia yang diibaratkan dengan seekor burung yang beterbangan kesana dan kemari. Seperti layaknya burung, hati manusia juga penuh dengan kegoyahan dan berpindah-pindah.

Hati yang baik adalah hati yang tenang, tetap, dan tidak gampang goyah atau teguh pendirian. Dengan hati yang seperti itu, tentu akan menumbuhkan kedamaian serta menuntun si pemilik hati di atas jalan yang benar.

2. Bubuy Bulan

Bubuy Bulan merupakan salah satu lagu daerah Jawa Barat yang diciptakan oleh Benny Corda dengan menggunakan Bahasa Sunda. Lagu ini sangat familiar di kalangan masyarakat Sunda, yang bahkan sering diajarkan di sekolah-sekolah dasar hingga menengah atas.

Bubuy Bulan merupakan lagu percintaan yang menceritakan tentang seseorang yang sedang merindu kekasihnya yang berada di tempat yang jauh. Ia selalu berharap agar kekasihnya dapat pulang dan menemuinya sesering mungkin untuk mengobati kerinduannya.

Namun kerinduannya itu semakin bertambah ketika ia seringkali melihat seseorang melewati depan rumahnya setiap pagi, dan orang tersebut seperti mengingatkannya kepada kekasihnya karena memiliki sorot mata yang mirip.

3. Tokecang

Tokecang (Tokécang) adalah salah satu lagu daerah Jawa Barat yang juga sangat populer di kalangan masyarakat Sunda, bahkan juga terkenal di luar lingkup masyarakat Sunda. Lagu ini juga sempat beberapa kali diaransemen dengan musik pop sehingga lebih mudah diterima di masyarakat secara luas.

Tokecang juga tergolong salah satu lagu daerah yang paling terkenal di Indonesia yang bahkan sempat dijadikan sebagai soundtrack dalam sinetron anak-anak di televisi. Banyak orang menyukai lagu ini, dari anak-anak hingga dewasa, karena memiliki irama yang riang, bertempo cepat, dan dengan lirik lagu yang jenaka.

Dalam tradisinya, Tokecang tergolong dalam jenis lagu permainan, biasanya dinyanyikan oleh anak-anak dengan berpasang-pasangan, saling berhadapan, dan saling berpegangan tangan. Ketika tengah menyanyikan lagu ini, pasangan tadi kemudian berbalik sembari memutarkan tangannya sehingga jadi saling membelakangi.

Biasanya, permainan ini dilakukan ketika sedang menunggu sesuatu, baik dalam bentuk benda maupun manusia. Tujuannya untuk menghilangkan rasa bosan karena menunggu terlalu lama, sehingga mengisi waktu dengan hiburan.

 

 

4. Sapu Nyere Pegat Simpay

Sapu Nyere Pegat Simpay tergolong dalam lagu wajib atau lagu daerah dari Jawa Barat yang diciptakan oleh Sambas Mangundikarta, seorang penyiar sekaligus pencipta lagu dari Bandung. Tidak banyak informasi tentang lagu ini yang kami dapatkan, selain lirik dan terjemahan di bawah ini.

5. Manuk Dadali

Manuk Dadali masih dikategorikan sebagai lagu daerah yang berasal dari Jawa Barat, yang juga diciptakan oleh Sambas Mangundikarta. Manuk Dadali yang artinya Burung Garuda, sudah tampak jelas bahwa lagu ini sangat bernafaskan nasionalisme yang melukiskan keperkasaan burung garuda sebagai lambang dari kejayaan Indonesia.

 

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1.   KESIMPULAN

 

Secara umum sejarah perkembangan musik dapat dibagi 2 yaitu periode : Zaman sebelum Masehi  dan Zaman sesudah Masehi

3.      Zaman sebelum Masehi (Zaman Antik )

Corak dan jenis alat musik pada zaman tidak banyak meninggalkan bukti sejarah sehingga sedikit diketahui manusia. sifat musiknya tergolong etis dan religius ,yaitu hanya untuk kepentingan upacara terhadap roh nenek monyang dan para dewa.

4.      Zaman sesudah Masehi (Zaman Baru )

Perkembangan musik di zaman ini dibagi atas tiga periode yaitu :

d)      Zaman Lama(tahun 1 sampai 1000)

Musik pada zaman ini umumnya digunakan untuk kepentingan ibadah kerohanian. Dengan menggunakan musik vocal satu suara.

e)      Zaman pertengahan (tahun1000 sampai 15000)

Pada zaman ini musik sudah mulai memasuki hal-hal yang bersifat keduniawian misalnya lagu dan nyayian.

f)       Zaman Aktual

Periode ini rentetan dari tahun 1500 sampai dengan sekarang yang dapat terbagi 4 yaitu :

1) Zaman Batok dan Rokokok

2) Zaman Romantik

3) Zaman seni Modern

4) Zaman Modren 

 

Dari segala macam bentuk kesenian, di sini kita akan membahas tentang musik tradisional atau lagu daerah yang telah menjadi bagian dari ciri khas dari Provinsi Jawa Barat. Cukup banyak rupanya nama-nama seniman atau penulis lagu yang terlibat dari daftar judul lagu di bawah ini.

3.2.    SARAN

Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk saya khususnya dan pembaca pada umumnya. Serta diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun penyusun dapat menerapkan dalam memperindah daerah tempat asalnya dan selalu menjaganya.

 

DAFTAR PUSTAKA

https://gasbanter.com/lagu-daerah-jawa-barat/

https://www.coldeja.com/2020/03/10-alat-musik-tradisional-dari-jawa-barat.html

https://www.academia.edu/31949123/MUSIK_TRADISIONAL_JAWA_BARAT_docx

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini